Green delayed petroleum coke diproduksi ketika minyak mentah dipanaskan pada suhu tinggi untuk menghasilkan bensin, solar, dan produk olahan lainnya. Berbentuk padat dan kaya karbon, produk sampingannya adalah kokas minyak bumi hijau.
Bagaimana Kokas Minyak Bumi Tertunda Hijau Dibuat?
Proses kokas tertunda menghasilkan kokas minyak bumi hijau. Begini cara kerjanya:
Pemurnian Minyak Mentah: Minyak berat / minyak residu ditempa dalam unit coker pada suhu sekitar 450 - 500 derajat celcius dan dipecah menjadi fraksi ringan seperti bensin dan solar.
Pembentukan Kokas:
Sisa bahan yang tidak diproses adalah padat dan padat, dan disebut sebagai petcoke hijau. Kokas padat kemudian dikumpulkan dan dimanfaatkan di berbagai sektor.
Pendinginan dan Pengumpulan: Setelah pembentukan kokas, kokas didinginkan dan dikumpulkan sebagai bahan butiran. Pada tahap ini, kokas masih memiliki pengotor, seperti sulfur dan zat yang mudah menguap, yang biasanya dihilangkan pada pemrosesan selanjutnya, jika perlu.
Petrokimia Hijau vs Batu Bara
Kepadatan Energi
Green petcoke memiliki kepadatan energi yang lebih tinggi dibandingkan dengan batu bara, sehingga menjadi alternatif langsung untuk digunakan dalam proses industri tugas berat. Kepadatan energi mengukur jumlah energi per unit berat dengan menawarkan efisiensi dalam proses industri.
Biaya
Petcoke hijau lebih terjangkau daripada batu baradan mengingat bahwa produk sampingan dari penyulingan minyak mentah dapat dipastikan lebih ekonomis untuk proses industri yang memakan energi. Produk sampingannya terutama dapat diabaikan oleh pemanggil bahan bakar untuk industri.
Emisi
Meskipun petcoke hijau maupun batu bara sama-sama terbakar dan menghasilkan karbon, petcoke umumnya terbakar lebih bersih daripada batu bara. Pembakaran petcoke menghasilkan emisi sulfur dan partikulat yang lebih rendah. Pembakaran batu bara melibatkan pembakaran yang tinggi dan gas-gas yang lepas dalam konsentrasi tinggi, sehingga mempengaruhi lingkungan. Kandungan sulfur dalam kokas bisa sangat tinggi; oleh karena itu, sangat disarankan untuk melakukan kontrol lingkungan.
Jejak Karbon
Baik batu bara maupun green petcoke berkontribusi terhadap jejak karbon. Namun, karena kandungan karbon yang lebih tinggi dan efisiensi energi petcoke, maka petcoke lebih tepat untuk dibakar dalam proses industri yang membutuhkan energi tinggi. Oleh karena itu, disarankan agar dalam proses industri berenergi tinggi seperti itu, petcoke dapat diupayakan sebagai pilihan yang lebih disukai yang mempengaruhi kebersihan lingkungan.
Harga Kokas Minyak Bumi Hijau
Berbagai faktor memengaruhi harga green petroleum coke:
Harga Minyak Mentah:
Harga kokas bergantung langsung pada harga minyak mentah karena kokas hijau merupakan produk sampingan dari penyulingan minyak mentah. Pada saat harga minyak mentah meningkat, harga petcoke menjadi lebih mahal, yang akan menjadi beban bagi industri yang mengandalkan petcoke.
Penawaran dan Permintaan:
Green petroleum coke memiliki hubungan yang erat dengan kebutuhan produk minyak bumi. Ada lebih banyak green petcoke ketika permintaan global untuk produk minyak bumi meningkat, yang dapat menurunkan harga. Di sisi lain, permintaan yang terbatas dapat menyebabkan harga naik.
Kandungan Belerang:
Petcoke dengan kandungan sulfur rendah sering kali memiliki harga yang lebih tinggi karena dapat digunakan dalam aplikasi industri khusus seperti produksi aluminium. Pilihan termurah, petcoke hijau dengan kandungan sulfur yang lebih tinggi, mungkin memerlukan pemrosesan tambahan.
Geografi dan Transportasi:
Green petcoke biasanya diproduksi di daerah dengan kilang minyak yang besar; dengan demikian, biaya pengiriman dapat mempengaruhi harganya. Ketika fasilitas produksi berada di dekatnya, harga petcoke bisa menjadi murah; jika tidak, biaya pengiriman dapat menjadi mahal.
Terlepas dari elemen-elemen ini, green petroleum coke merupakan sumber bahan bakar yang relatif lebih murah daripada alternatif lainnya, termasuk kokas minyak bumi yang dikalsinasi dan batu bara, terutama di daerah-daerah di mana mereka diproduksi sebagai produk sampingan dari penyulingan minyak mentah.
Keuntungan dari Green Petroleum Coke
Memang, green petcoke adalah pilihan yang menguntungkan bagi perusahaan yang membutuhkan bahan bakar untuk produksi energi atau manufaktur. Ini menawarkan beberapa manfaat penting. Pertama, green petcoke lebih murah daripada batu bara dan jenis bahan bakar lainnya. Oleh karena itu, ini merupakan sumber berbiaya rendah yang lebih hemat biaya bagi industri yang ingin mengurangi biaya energi tanpa mengorbankan tingkat efisiensi energi yang tinggi.
Kedua, green petcoke lebih padat energi dibandingkan dengan batu bara. Kepadatan energinya yang tinggi per unit berat memungkinkan peningkatan efisiensi energi dalam konsumsi bahan bakar di pembangkit listrik dan fasilitas industri lainnya. Meskipun bukan merupakan alternatif yang hemat energi, namun memungkinkan perusahaan untuk menggunakan lebih sedikit bahan bakar untuk menyelesaikan operasi mereka.
Ketiga, meskipun dianggap sebagai bahan bakar fosil, green petcoke menghasilkan lebih sedikit emisi pembakaran. Ini mengurangi jumlah belerang dan materi partikulat yang dibakar oleh perusahaan dan dengan demikian berkontribusi pada operasi yang lebih ramah lingkungan yang sesuai dengan peraturan keselamatan lingkungan yang semakin ketat.
Keempat, green petcoke merupakan sumber daya serbaguna yang dapat digunakan di berbagai industri. Beberapa konsumen bahan bakar terbesar adalah industri pembangkit listrik, manufaktur, dan penghasil semen. Terakhir, green petcoke terbakar lebih baik daripada batu bara, yaitu lebih padat karbon dan konsisten, yang merupakan persyaratan untuk aplikasi suhu tinggi dalam pengaturan industri.