Dalam beberapa tahun terakhir, perubahan iklim telah menjadi isu global, dan emisi karbon adalah faktor utama yang menyebabkan fenomena ini. Emisi karbon tidak hanya berdampak besar pada lingkungan ekologi global, tetapi juga memiliki dampak yang luas dan luas pada pembangunan ekonomi dan sosial di berbagai negara.
Daftar Isi
BeralihDefinisi dan arti emisi karbon
Pengertian emisi karbon adalah proses di mana aktivitas manusia atau proses alami melepaskan karbon dioksida (CO2) dan gas rumah kaca lainnya ke atmosfer. Seperti metana (CH4), dinitrogen oksida (N2O), dll. Gas-gas ini menyerap radiasi inframerah dari permukaan bumi dan menghasilkan efek rumah kaca yang meningkat, sehingga meningkatkan suhu global. Kita dapat membagi emisi karbon ke dalam dua kategori-emisi alami dan emisi buatan manusia. CO2 yang pertama dilepaskan oleh fenomena alam seperti letusan gunung berapi, respirasi tanaman dan hewan, dan kebakaran hutan. Yang terakhir ini terutama mengacu pada CO2 yang dihasilkan oleh aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil, produksi industri, dan transportasi.
Sumber karbon
Aktivitas energi
Menurut data IEA, produksi energi adalah sumber terbesar emisi karbon global, yang menyumbang sekitar 73% dari total emisi global. Ini terutama mencakup pembangkit listrik tenaga batu bara, minyak dan gas alam, serta pembakaran biomassa. Secara rinci, ketika membakar batu bara, ia mengeluarkan sejumlah besar CO2, yang merupakan bentuk energi yang paling intensif karbon. Bahan bakar minyak untuk mobil, pembangkit listrik tenaga gas alam, dll., juga menghasilkan CO2, tetapi sedikit lebih rendah daripada batu bara. Selain itu, proses pembakaran kayu, limbah pertanian, dll., juga melepaskan CO2 dan karbon hitam (zat rumah kaca yang kuat).
Produksi industri
Proses produksi industri akan menghasilkan emisi karbon dalam jumlah besar, terhitung sekitar 21% emisi karbon global. Sebagai contoh, dalam pembuatan semen, ketika memanaskan dan menguraikan batu kapur (CaCO3), akan melepaskan banyak CO2. Dalam peleburan baja, kokas bertindak sebagai agen pereduksi dan menghasilkan CO2. Dalam industri kimia, proses produksi seperti amonia sintetis dan plastik mengandalkan bahan bakar fosil dan mengeluarkan banyak gas rumah kaca.
Transportasi
Transportasi menyumbang sekitar 16% emisi karbon global, di mana transportasi jalan raya (mobil, truk) merupakan sumber terbesar, terutama kendaraan bahan bakar. Dan pesawat terbang membakar bahan bakar jet, mengeluarkan CO2 dan uap air, sehingga menciptakan efek rumah kaca yang kuat di ketinggian. Selain itu, dalam pelayaran, kapal kargo besar sering menggunakan bahan bakar minyak yang berat dan memiliki emisi karbon yang besar.
Risiko emisi karbon
Pemanasan global
Emisi karbon yang berlebihan akan menyebabkan suhu global meningkat, dan memicu reaksi berantai. Sebagai contoh, gletser akan mempercepat pencairan yang menyebabkan naiknya permukaan air laut, sehingga mengancam kelangsungan hidup daerah pesisir dan negara-negara kepulauan. Dan dengan perubahan pola curah hujan, di beberapa daerah, hujan lebat telah menyebabkan bencana, sementara di daerah lain, kekeringan semakin parah. Hal ini akan mempengaruhi produksi pertanian dan mengancam ketahanan pangan global.
Perusakan Sistem Ekologi
Perubahan iklim telah mengganggu keseimbangan ekosistem. Habitat bagi banyak spesies telah rusak, dan keanekaragaman hayati telah berkurang. Beberapa tanaman dan hewan tidak dapat beradaptasi dengan iklim yang berubah dengan cepat dan berada dalam bahaya kepunahan. Ketidakseimbangan ekosistem semakin melemahkan fungsi-fungsi layanannya seperti mengatur iklim, melestarikan air, dan memurnikan udara, sehingga membentuk lingkaran setan.
Pengukuran dan Pemantauan Emisi Karbon
Indikator Pengukuran
Indikator pengukuran emisi karbon yang umum adalah CO2 Ekuivalen (CO2e) dan jejak karbon. Metode pengukuran CO2e adalah dengan mengonversi semua gas rumah kaca menjadi CO2 yang setara dengan potensi pemanasan global (GWP). Dan jejak karbon berarti jumlah total emisi karbon yang dihasilkan secara langsung atau tidak langsung oleh individu, bisnis, atau negara selama periode waktu tertentu.
Metode pemantauan
Ada tiga metode utama untuk mendeteksi. Jenis pertama adalah pemantauan satelit, misalnya, satelit OCO-2 milik NASA yang melacak distribusi konsentrasi CO2 global. Jenis kedua adalah stasiun pemantauan berbasis darat, seperti Observatorium Mauna Loa di Hawaii, yang mencatat tingkat CO2 di atmosfer dalam jangka waktu yang lama. Dan yang terakhir adalah pelaporan perusahaan, yang dapat dilakukan dengan mewajibkan perusahaan untuk mengungkapkan data emisi karbon.
Bagaimana cara mengurangi emisi karbon?
Kerjasama Internasional
Pada tahun 2015, Perjanjian Paris diperkenalkan, dan hampir 200 negara sepakat untuk menjaga kenaikan suhu di bawah 2°C dan menargetkan 1,5°C. Selain itu, dengan munculnya pasar karbon, Uni Eropa dan wilayah lain menerapkan perdagangan emisi karbon (ETS) untuk memberi insentif kepada perusahaan untuk mengurangi emisi.
Langkah-langkah kebijakan
Pemerintah dapat memandu perusahaan dan masyarakat untuk mengurangi emisi karbon dengan merumuskan dan menerapkan serangkaian kebijakan. Pemerintah dapat memberlakukan pajak karbon tinggi, seperti pajak karbon di Swedia, yang dapat mengurangi emisi sebesar 25%. Menghentikan penggunaan batu bara secara bertahap juga merupakan cara yang efektif, misalnya, Jerman berencana untuk sepenuhnya meninggalkan batu bara pada tahun 2038. Selain itu, banyak negara yang menetapkan jadwal untuk melarang penjualan kendaraan berbahan bakar dan mempromosikan kendaraan listrik untuk mengurangi emisi karbon.
Inovasi Teknologi
Penggunaan energi terbarukan adalah kunci untuk mengurangi emisi, sehingga perlu mengganti bahan bakar fosil dengan tenaga surya, angin, nuklir, dll. Dan kita dapat menggunakan penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS), menangkap CO2 dari emisi industri dan menyimpannya di bawah tanah. Selain itu, menggunakan energi terbarukan untuk menghasilkan hidrogen, sebagai pengganti bahan bakar fosil juga merupakan cara yang efektif.
Tindakan Pribadi
Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat memilih mobilitas hijau, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau transportasi umum, dan mengurangi penggunaan mobil pribadi. Selain itu, kita juga dapat menggunakan peralatan yang efisien untuk mengurangi limbah dan mematikan lampu untuk menghemat energi. Selain itu, karena hewan ternak merupakan sumber utama metana, maka kita dapat memodifikasi pola makan dengan mengurangi konsumsi daging untuk mengurangi emisi karbon.
Emisi karbon global
Emisi karbon Tiongkok
Cina adalah penghasil emisi karbon terbesar di dunia (sekitar 30 persen), yang sebagian besar berasal dari pembangkit listrik tenaga batu bara dan industri berat. Namun, pemerintah Tiongkok sangat mementingkan penanganan perubahan iklim dan telah mengambil serangkaian langkah untuk mengendalikan emisi karbon. Misalnya, dengan giat mengembangkan energi terbarukan, menerapkan kebijakan konservasi energi dan pengurangan emisi, serta berkomitmen untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2060.
Emisi karbon AS berdasarkan tahun
Amerika Serikat adalah negara dengan emisi kumulatif tertinggi dalam sejarah. Namun, sebagian besar disebabkan oleh gas serpih yang menggantikan batu bara, emisi ini telah menurun dalam beberapa tahun terakhir (sekitar 5 miliar ton pada tahun 2022). Namun, karena ketidakpastian tertentu di Amerika Serikat dalam hal kebijakan untuk memerangi perubahan iklim, emisi karbonnya masih menghadapi tantangan.
Emisi karbon di India
Karena perkembangan ekonominya yang pesat dan ketergantungannya pada batu bara, emisi karbon India meningkat dengan cepat (sekitar 2,8 miliar ton pada tahun 2022). Dengan batu bara sebagai sumber energi utama, struktur energi India relatif menyatu. Hal ini membatasi proses pengurangan emisinya sampai batas tertentu. Tetapi emisi per kapita tetap rendah.
Emisi karbon per kapita menurut negara
Emisi karbon per kapita di berbagai negara dan wilayah sangat bervariasi. Yang tertinggi bisa mencapai sekitar 35 ton per kapita (Qatar), dan yang terendah hanya sekitar 0,1 ton per kapita (beberapa negara Afrika). Dan di Cina, emisi karbon per kapita adalah sekitar 7 ton per kapita, lebih rendah dari negara-negara maju tetapi jumlah totalnya sangat besar.
Contoh emisi karbon
Banyak perusahaan juga telah melakukan upaya untuk mengurangi emisi karbon. Seperti kendaraan listrik Tesla, dibandingkan dengan kendaraan bahan bakar, seluruh siklus hidup dapat mengurangi emisi karbon sekitar 50%. Sebaliknya, penyanyi Amerika, Taylor Swift, sering menggunakan jet pribadi. Emisi karbonnya pada tahun 2022 mencapai 8.293 ton, atau 1.180 kali lipat dari rata-rata emisi karbon tahunan.
Kesimpulan
Emisi karbon merupakan inti dari krisis iklim, yang melibatkan sektor energi, industri, transportasi dan sektor-sektor lainnya. Mengurangi emisi karbon membutuhkan kerja sama global, dukungan kebijakan, inovasi teknologi, dan tindakan individu. Meskipun tantangannya sangat besar, dengan bekerja sama, masih mungkin untuk mencapai hidup berdampingan secara harmonis antara manusia dan alam dan melindungi masa depan planet ini.